Jumat, 10 Mei 2013



BAB I
PENDAHULUAN


1.1Latar Belakang

              Penggunaan software pada komputer bukanlah hal yang aneh lagi. Dengan software kita dapat menjalankan program yang berhubungan dengan komputer atau perangkat lain. Jaman ini banyak sekali jenis software dikembangkan, dari mulai software office, database yang kapasitasnya besar, dan ada juga software yang berkapasitas kecil seperti program-program appearance untuk komputer. Banyak sekali jenis software baik yang dijual di pasaran maupun dapat di download gratis di salah satu web (freeware). Dalam menjalankan program ini diperlukan langkah-langkah untuk menginstallnya. Sebenarnya, semua pengguna komputer sudah terbiasa dengan install atau meng uninstall program, tetapi beberapa orang masih kesulitan dan masih banyak yang tidak tahu mengapa proses instalasi seringkali gagal dan program tidak bisa dijalankan. Maka, dari itu penulis membuat makalah dengan judul “Instalasi Program di Windows Vista dan Windows XP”, makalah ini bertujuan untuk mempermudah pengguna komputer dalam penginstalan program di komputer.

1.2 Tujuan

Makalah ini dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut :
1. Mempermudah penginstalan software di komputer.
2. Mengetahui masalah-masalah penginstalan.
3. Memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis software yang menarik dan digemari.

1.3 Landasan Teori

      Software atau perangkat lunak adalah serangkaian program untuk menjalankan komputer atau perangkat lainnya. Secara umum, ada dua jenis software. Pertama adalah software aplikasi. Software aplikasi adalah software yang dibuat untuk tujuan atau kepentingan spesifik, contohnya Notepad untuk teks editor, Winamp untuk memutar file audio, dan sebagainya. Kedua adalah software sistem. Software sistem adalah software yang menjadi tempat semua software aplikasi berjalan. Contohnya adalah Windows, Linux, Mac OS dan lain-lain. Menurut cara, software dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis pertama adalah freeware. Software yang bersifat freeware dapat digunakan tanpa biaya, namun masih memiliki batasan atas hak cipta pengguna. Maksudnya, meskipun kita menggunakan freeware tersebut kita tidak boleh melanggar hak cipta atas software tersebut, misalnya penggandaan untuk orang lain atau menggunakan software tersebut untuk kepentingan lain. Biasanya freeware didistribusikan tanpa disertai dengan kode program yang bersangkutan. Lalu jika kita tidak perlu membayar, apa tujuan si pembuat freeware? Tujuan yang jelas adalah untuk promosi. Baik itu promosi diri sendiri (untuk programmer perorangan) ataupun promosi produk (untuk developer kelas kakap). Tujuan lain yang mungkin adalah untuk mendapatkan masukan dari pengguna dan ada pula (walaupun jarang ditemui) yang bertujuan untuk membobol sistem seseorang. Beberapa contoh freeware adalah Paint.net, Rocket Dock, Ccleaner, dan masih banyak lagi.

      Jenis yang kedua adalah shareware. Shareware adalah software yang dapat digunakan tanpa biaya dalam jangka waktu tertentu. Setelah jangka waktu tersebut selesai, pengguna diberi pilihan, apakah akan melanjutkan menggunakan software tersebut (dengan konsekuensi membayar) atau tidak menggunakan lagi software tersebut. Terkadang pada shareware diberi batasan fitur yang hanya bisa digunakan jika pengguna membeli softwarenya. Seperti freeware, shareware masih dibatasi oleh hak cipta. Tujuan pembuatan shareware cukup jelas, yaitu memberikan contoh hasil jadi software tersebut sebelum dibeli oleh pengguna. Beberapa contoh dari shareware ini misalnya StyleXP, Window Blinds, WinRAR, dan sebagainya.

      Ketiga, propietary software. Intinya, propietary software itu hampir sama dengan barang yang bisa kita beli di pasar. Jika kita ingin menggunakannya, kita harus membelinya. Propietary software sangat dibatasi oleh hak cipta. Kita tidak diperkenankan mendistribusikan kembali, mengotak-atik program, dan software ini tidak disertai dengan kode sumber.

     Jenis keempat yang mulai populer adalah open source software. Berbeda dengan jenis software sebelumnya, open source software memberikan kebebasan kepada kita untuk menggunakan, mengubah sesuai dengan kebutuhan, dan medistribusikan kembali, baik software aslinya maupun yang telah kita ubah. Biasanya software yang bersifat open source menyertakan kode sumber dalam pendistribusiannya. Tujuan pembuatan open source software biasanya bukan untuk tujuan komersil, namun lebih ke tujuan sosial bagaimana sebuah software bisa bermanfaat bagi para pengguna. Beberapa contoh open source software misalnya Pidgin, qGo, Inkscape, gimp, dan masih banyak lagi.

      Untuk menjalankan program perangkat lunak ini harus melalui proses yang disebut instalasi atau pemasangan pada komputer agar dapat dijalankan dengan baik dan tidak ada masalah. Proses ini terbilang tidak sulit, tetapi terkadang ada masalah dalam  melakukan pemasangan perangkat lunak.